Izin Mati, Kapal Thailand Berlabuh di Natuna

id izin, mati, kapal, thailand, natuna, anak, buah, sabang, mawang, panca, palka

Izin Mati, Kapal Thailand Berlabuh di Natuna

Kapal nelayan Thailand berlabuh di Sabang Mawang, Natuna karena izinnya mati. (kepri.antaranews.com/Rosyita)

Natuna (ANTARA Kepri) - Sebuah kapal nelayan asing dari Thailand terpaksa berlabuh di Pulau Tiga, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau karena surat izin untuk menangkap ikan yang berlaku selama tiga bulan mati.
   
"Kami menunggu pengurusan surat izin," kata Dian (33) Anak Buah kapal (ABK) warga negara Indonesia (WNI) yang sudah bekerja selama dua tahun di kapal tersebut, Rabu di Sabang Mawang, Natuna.
   
Dia menjelaskan kapal Thailand dengan nama Panca 06 tersebut terpaksa berlabuh karena surat izin yang sudah mati.
   
"Surat izinnya mati dan saat ini tengah diurus, tapi saya tidak tahu kemana bos mengurusnya," ujarnya sambil sekali-sekali berbincang dengan bahasa Thailand dengan ABK lainnya.
   
Ia mengungkapkan kapal Thailand yang berwarna tersebut memiliki palka dengan nomor satu hingga 12.
   
"Palka satu hingga lima memiliki kapasitas 10 ton dan palka enam hingga 12 masing-masing bisa menampung hasil tangkapan hingga 30 ton," bebernya.
   
Ikan yang biasa tertangkap dengan alat tangkap pukat pelampung yang hanya menarik ikan permukaan saja.   
  
"Ikan Selar atau ikan Selayang," rincinya sambil menegaskan sekali tarik bisa mencapai satu ton ikan jika lagi musim.
   
Ikan hasil tangkapan tersebut dua kali dalam sebulan akan diangkut ke negara Thailand. "15 hari sekali kami balikke Thailand guna bongkar hasil tangkapan," ujarnya.
   
Sama halnya dengan kapal Thailand tersebut, kapal dengan muatan 28 GT bernama Samudera Indah yang juga berlabuh di Sabang Mawang menjual ikan juga dalam rentang waktu 15 hari.
   
"Kami juga menjual ikan dalam waktu 15 hari sekali, selalu masuk ke Pulau Tiga melalui tokeh Ahong," sebut Imul (35).
   
Imul yang mengaku sebagai kepala kerja di kapal Samudera Indah menangkap ikan dengan cara memancing.
   
"Ada 3000 mata pancing yang kami miliki yang biasanya hasil pancingan adalah Ikan Kakap Merah," katanya yang mampu mencapai hasil tangkapan hingga lima ton.
   
Namun, Imul mengeluhkan yang saat ini hasil pancingannya di perairan Natuna semakin berkurang. "Saat ini kami hanya mendapatkan sekitar tiga ton saja," tutupnya.(KR-RST/B008)

Editor: Dedi

















   

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE