Batam (Antara Kepri) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengusulkan agar PT Perusahaan Listrik Negara di Kabupaten Natuna Kepri beralih menggunakan bahan bakar CNG guna memecahkan masalah krisis listrik di gerbang utara Indonesia.
"Solusinya adalah menggunakan CNG, itu lebih murah dan efisien," kata Sekretaris Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kepri Muhammad Darwin di Batam, Minggu.
Ia mengatakan dibanding pembangkit listrik berbahan bakar minyak, gas dan batu bara, CNG lebih memungkinkan di Natuna, karena lokasinya yang jauh di utara Indonesia dan kebutuhan listriknya yang belum besar.
Jika tetap menggunakan BBM, maka harga listrik tetap mahal dan tidak bisa menyelesaikan masalah krisis listrik karena pasokan BBM yang terus berkurang.
Sedangkan jika menggunakan batu bara, maka diperkirakan juga tidak bisa menyelesaikan masalah krisis, karena pasokannya harus dikirim dari Kalimantan atau Sumatera yang lokasinya jauh.
Pembangkit listrik tenaga gas juga dianggap tidak efisien, karena biaya untuk membangun pipa dari sumur-sumur gas di Natuna ke lokasi pembangkit listrik terbilang mahal.
Sementara CNG, atau gas hasil kompresi bisa lebih hemat. Dan itu sudah terbukti pada penyaluran listrik di Tanjungpinang.
Nantinya, gas yang mengalir dari sumur gas di Natuna akan diolah di Batam untuk menjadi CNG. Setelah itu CNG dibawa kembali ke Natuna sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
"Ini lebih murah ketimbang harus membangun infrastruktur gas dari sumur ke lokasi pembangkit di Natuna," ujarnya.
"Kebutuhan energi di pulau-pulau itu relatif kecil, kalau membangun pipa tidak akan ekonomis. Kecuali nanti kalau Natuna sudah memiliki industri yang membutuhkan banyak listrik," ucapnya.
Krisis listrik di Kabupaten Natuna Kepri sudah terjadi beberapa waktu hingga membuat warga resah.
Pekan lalu, puluhan ibu-ibu berunjuk rasa di Kantor PLN di Natuna dan merusak plang nama PLN karena kesal dengan pemadaman listrik yang kerap terjadi. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Pemkab Natuna Kepri gelar pelatihan kerja berbasis kompetensi secara gratis
Kamis, 2 Mei 2024 14:01 Wib
KPU Kepri sebut jumlah pemilih di Pilkada 2024 dibatasi 600 orang per TPS
Kamis, 2 Mei 2024 12:52 Wib
Pemkot Batam komitmen implementasikan Kurikulum Merdeka Belajar
Kamis, 2 Mei 2024 12:44 Wib
Pemprov Kepri berikan dana apresiasi kepada atlet yang lolos PON Aceh-Sumut
Kamis, 2 Mei 2024 8:11 Wib
TKA di Kepri wajib bayar retribusi 100 dolar per bulan
Kamis, 2 Mei 2024 7:55 Wib
Hari buruh di Bintan diisi dengan Halal Bihalal
Kamis, 2 Mei 2024 6:51 Wib
Pelni Tanjungpinang hentikan sementara pelayaran Bintan-Natuna
Rabu, 1 Mei 2024 18:15 Wib
Balai POM Kota Batam telusuri produk kosmetik ilegal di Batam
Rabu, 1 Mei 2024 18:02 Wib
Komentar