PLN Resmikan Proyek Interkoneksi Batam-Bintan

id PLN,Resmi,tanjung,uban,Proyek,Interkoneksi,Batam,Bintan,listrik

Batam (Antara Kepri) - PT PLN Persero meresmikan proyek interkoneksi listrik Pulau Batam dan Pulau Bintan jaringan 150 KV menggunakan kabel bawah laut dengan nilai investasi Rp475 miliar.

"Proyek interkoneksi jaringan 150 KV dari Batam ke Bintan ini untuk menjawab keraguan PMA yang akan berinvestasi serta untuk menopang pertumbuhan ekonomi provinsi Kepri," kata General Manager PT PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera, Robert Apriyanto Purba di Tanjunguban, Rabu.

Ia mengatakan, penanaman kabel listrik bawah laut dari Batam ke Bintan yang dilindungi 12 lapisan itu ditargetkan selesai pada Juni 2015.

Robert mengatakan PT PLN juga sudah memperhitungkan arus bawah laut yang berpotensi mengganggu jaringan kabel.  Kecepatan arus bawah laut 4 knot, kemungkinan tidak dapat mengganggu jaringan listrik.

"Kami sudah perhitungkan kemampuan kabel. Kabel juga ditanam 1-2 meter. Kabel itu dilapisi baja, dan sulit untuk dicuri. Daya tahan diperkirakan mencapai 50 tahun," kata dia.

Direktur Konstruksi Dan Energi Baru Terbarukan PT PLN Persero, Nasri Sebayang mengatakan ingin membangun sistem ketenagalistrikan agar perekonomian terus berkembang.

"Tiada daerah yang berkembang dengan baik tanpa kelistrikan yang baik," kata dia.

Untuk mengembangkan di Kepri, kata dia, merupakan tantangan khusus karena terdapat ribuan pulau.

"Interkoneksi dengan kabel bawah laut di Kepri merupakan yang ketiga setelah Pulau Jawa-Bali dan Jawa-Madura," kata dia.

Untuk wilayah Kepri, kata dia, juga akan dibangun sejumlah pembangkit di antaranya di Tanjung Batu (15 MW selesai 2016), Karimun (40 MW 2016) Natuna (25 MW sebelum 2019 dan 25 MW selesai 2021) di Tanjungpinang (30 MW selesai 2018) dan Dabo Lingga 2X16 MW.

Gubernur Kepri, Muhammad Sani mengharapkan proyek interkoneksi Batam-Bintan segera bisa diselesaikan agar masalah kelistrikan di Pulau Bintan teratasi.

"Selama ini saya sering mempromosikan investor untuk berinvestasi di Tanjungpinang dan Bintan. Kelistrikan selalu menjadi pertimbangan utama, sehingga mereka tidak mau berinvestasi karena keterkendalaan listrik di Pulau Bintan," kata dia.

Ia menginginkan untuk interkoneksi dari Batam sampai Tanjunguban bisa segera selesai sebelum Agustus 2015. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE