Tanjungpinang (Antara Kepri) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, tidak dapat menjalankan bisnisnya karena bersaing dengan beras impor yang dijual dengan harga jauh lebih murah.
"Kami pernah menjual beras untuk umum, tetapi tidak laku, karena masyarakat Tanjungpinang lebih menyukai beras impor. Harga beras impor rata-rata Rp7.000 per kilogram, sedangkan beras Bulog Rp10.000 per kilogram," kata Kepala Bulog Tanjungpinang Ismed Erlando di Tanjungpinang, Selasa.
Dia mengatakan Bulog tidak hanya memiliki fungsi menjual beras untuk masyarakat miskin dengan harga Rp1.600 per kilogram, melainkan juga berbisnis. Namun bisnis yang dilaksanakan Bulog Mart, anak perusahaan Bulog, tidak dapat berkembang karena kalah bersaing dengan beras asal Thailand.
"Beras Bulog itu berasal dari Sumatra Barat, harganya kalah bersaing dengan beras 'rembesan'," ujarnya.
Ismed mengaku tidak mengetahui apakah beras asal Thailand itu diimpor secara legal dan ilegal. Namun yang pasti, kata dia, beras itu membanjiri Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.
"Sumber dana untuk membeli beras Bulog yang dibisniskan mendapat pinjaman modal dari bank. Seluruh beras yang sudah dibisniskan sudah laku terjual," ujarnya.
Dia mengatakan Bulog Tanjungpinang membawahi Bintan, Natuna, Anambas dan Lingga. Selama ini persediaan beras untuk keluarga miskin cukup banyak.
Saat ini persediaan beras raskin 1.300 ton. Ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kurang mampu.
"Di Tanjungpinang rata-rata disalurkan 115 ton melalui kecamatan berdasarkan permintaan pemerintah," katanya.
Persoalan yang dihadapi Bulog dalam menyalurkan beras raskin terjadi pada saat musim angin utara. Saat itu, angin kuat dan gelombang tinggi sehingga beras sulit didistribusikan ke Anambas, Natuna dan Lingga.
"Itu kendala utama yang dihadapi," katanya. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Pelni Tanjungpinang hentikan sementara pelayaran Bintan-Natuna
Rabu, 1 Mei 2024 18:15 Wib
Pemprov Kepri dan PSSI gelar nobar timnas U-23 lawan Uzbekistan di Kota Tanjungpinang
Senin, 29 April 2024 13:44 Wib
Pesawat TNI AU evakuasi pasien dari Natuna ke Kota Tanjungpinang
Minggu, 28 April 2024 17:02 Wib
Pemprov Kepri gelar Festival Indera Sakti untuk tarik wisatawan
Jumat, 26 April 2024 19:14 Wib
Rahma daftar di Partai Demokrat untuk maju Pilkada Tanjungpinang
Selasa, 23 April 2024 7:33 Wib
Calon perseorangan Pilwako Tanjungpinang wajib didukung minimal 16.708 orang
Senin, 22 April 2024 8:12 Wib
Ini tanggapan Pj Wali Kota Tanjungpinang terkait kasus hukumnya
Minggu, 21 April 2024 7:03 Wib
Pj Wali Kota Tanjungpinang terancam penjara 8 tahun
Sabtu, 20 April 2024 6:17 Wib
Komentar