Pemahaman Masyarakat Tentang ASEAN Masih Rendah

id Pemahaman Masyarakat Tentang ASEAN, Masih Rendah, UIB

Pemahaman Masyarakat Tentang ASEAN Masih Rendah

Sekretaris Ditjen Kerja Sama ASEAN Ashariyadi memaparkan tentang minimnya pengetahuan masyarakat mengenai ASEAN. (antarakepri.com/Messa Haris)

salah satu cara lain yang dapat dilakukan pemerintah agar ASEAN lebih dikenal masyarakat adalah dengan cara mengadakan iven ringan dan menyenangkan.
Batam (Antara Kepri) - Pemahaman masyarakat Indonesia tentang kerja sama negara-negara ASEAN masih sangat rendah, pada 2015 hanya 24 persen publik yang mengetahui hal tersebut. 

"Kita berharap dengan cara-cara seperti ini bisa menjadikan para mahasiswa sebagai agen penyebarluasan mengenai ASEAN," kata Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Ashariyadi, saat melakukan penandatangan nota kesepahaman tentang kerja sama bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan Universitas Internasional Batam (UIB) di Batam, Jumat malam. 

Menurutnya dengan demikian Warga Negara Indonesia (WNI) lebih siap menjadi masyarakat ASEAN. Para mahasiswa lanjutnya diharapkan bisa menyebarluaskan mengenai ASEAN dimana pun berada. Terutama di tempat tinggal mereka masing-masing.

Ashariyadi mengatakan pihaknya sengaja merambah ke setiap daerah agar seluruh WNI bisa memahami mengenai kerjasama negara-negara di ASEAN. 

Ia menjelaskan salah satu cara lain yang dapat dilakukan pemerintah agar ASEAN lebih dikenal masyarakat adalah dengan cara mengadakan event-event ringan dan menyenangkan. "Misalnya membuat kegiatan fun walk, diskusi dan riset mengenai ASEAN," ujar dia. 

Sebelumnya Ashariyadi menjelaskan kerja sama dilakukan pihaknya dengan UIB karena kampus tersebut berada di dua negara tetangga, sehingga dianggap sangat layak menjadi anggota University Network. 

Rektor UIB Handoko Karjantoro menjelaskan kampusnya merupakan perguruan tinggi yang paling banyak menjalin kerja sama dengan luar negeri, tidak hanya negara-negara yang tergabung di ASEAN. 

"Awalnya memang hanya di ASEAN, tapi sekarang sudah ASEAN plus," kata dia. Menurutnya, mahasiswa UIB kerap dikirim untuk melakukan studi banding diantaranya ke Korea, Thailand, Vietnam dan Cina. 

Selain itu, UIB menurutnya satu-satunya di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang menjadi kampus yang dipercaya untuk menerima mahasiswa dari negara lain diantaranya dari Italia, Ukraina, Malaysia dan Vietnam. 

Mereka lanjut Handoko diharapkan bisa menjadi kader untuk memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat negaranya. Ia menjelaskan dengan adanya pembentukan pusat studi ASEAN di UIB, diharapkan bisa meningkatkan keinternasionalan kampus mereka. 

"Terima kasih atas kepercayaan Dirjen Kerja Sama ASEAN untuk bekerjasama dengan UIB," ujarnya. (Antara)

Editor: Evy R. Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE