Ribuan nelayan tradisional Karimun dapat asuransi

id asurani nelayan karimun,asurani nelayan dari kementerian

Ribuan nelayan tradisional Karimun dapat asuransi

Bupati Karimun Aunur Rafiq secara simbolis menyerahkan kartu asuransi kepada nelayan di kediaman dinasnya, Kamis (4/1). (Antaranews Kepri/Nursali)

Penerimanya mayoritas nelayan pemilik kapal. Pada 2017, penerima kartu asuransi, sebanyak 845 nelayan. Jadi totalnya 4.467 orang
Karimun (Antaranews Kepri) - Sebanyak 3.622 nelayan tradisional di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, mendapatkan kartu Asuransi Mandiri dari Kementerian Kelautan dan Perikanan di Tanjung Balai Karimun, Kamis.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Karimun, Ruffindy Alamsjah di sela penyerahan kartu asuransi tersebut mengatakan, jumlah nelayan di Kabupaten Karimun mencapai 12.577 nelayan, yang terdiri dari 6.370 nelayan pemilik kapal dan 6.207 nelayan buruh. Untuk 2018 ini, penerima Kartu Asuransi, sebanyak 3.622 nelayan.

"Penerimanya mayoritas nelayan pemilik kapal. Pada 2017, penerima kartu asuransi, sebanyak 845 nelayan. Jadi totalnya 4.467 orang," kata Ruffindy dalam laporannya mengawali acara penyerahan kartu asuransi kepada nelayan di Rumah Dinas Bupati Karimun.

Ruffindy juga mengatakan sebagian besar mata pencaharian masyarakat Karimun bergantung dari hasil laut, dimana untuk nelayan terbanyak berasal dari Kecamatan Moro sebanyak 1.158 jiwa, Karimun 334 jiwa, Meral Barat 186 jiwa, Tebing 233 jiwa, Meral 235 jiwa, Kundur 131 jiwa, Kundur Utara 111 jiwa, Kundur Barat 185 jiwa, Ungar 161 jiwa, Belat 131 jiwa, Buru 389 jiwa dan Kecamatan Durai sebanyak 368 jiwa.

Di tempat yang sama, Bupati Karimun, Aunur Rafiq mengatakan seluruh masyarakat Karimun sangat berterima kasih atas program asuransi dari kementerian tersebut.

Dengan kartu asuransi itu, tentunya dapat memberi jaminan kesehatan maupun jaminan jiwa bagi para nelayan.

Biaya asuransi tersebut akan ditanggung oleh pemerintah pada tahun pertama sebesar Rp175 ribu per tahun.

"Tahun depan, secara mandiri dengan pembayaran biaya per tahun, sebesar Rp175.000 per tahun atau sebesar Rp 15 ribuan perbulan," kata Rafiq.

Program pemerintah tersebut, kata Rafiq, dilakukan dengan cara bertahap, dimana untuk nelayan yang belum mendapatkan kartu tersebut akan diajukan kembali.

"Mudah-mudahan, di tahun berikutnya semua nelayan sudah mendapat kartu asuransi. Hal itu sangatlah penting dalam jaminan kesehatan maupun keselamatan jiwa bagi para nelayan," katanya

Di tempat yang sama, Zulkarnain salah satu nelayan Tebing mengaku sangat senang atas bantuan asuransi kesehatan tersebut, meskipun dirinya dibebankan lagi dengan biaya asuransi pada tahun mendatang, namun hal tersebut cukuplah membantu dirinya dan keluarganya.

"Namanya juga rakyat kecil, mau sakit aja nggak boleh. Alhamdulillah dapat kartu ini, kalau mau berobat jadi gampang. mudah-mudahan tidak dipersulit lagi," kata Zul.

Ia berharap kartu asuransi dari kementerian tersebut tidaklah sama dengan kartu-kartu kesehatan lainnya yang banyak bertebaran di tengah-tengah masyarakat, sebab menurutnya, jika kartu asuransi tersebut tidak jauh berbeda dengan kartu yang dimaksud, maka program tersebut dapat dipastikan gagal.

"Kalau sama dengan kartu ini, itu untuk apa? Kami yang sakit tetap dipersulit, lebih baik tidak usah sama sekali. Nanti saya coba dulu," kata Zul. (baca juga: Nelayan Karimun terancam tergusur)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE