Bupati apresiasi padi Inpago mahasiswa IPB

id Bupati apresias,i padi Inpago, mahasiswa IPB

Bupati apresiasi padi Inpago mahasiswa IPB

Seorang warga berkunjung melihat hasil Padi Varietas Inpago di Batu Kacang (Antaranews Kepri/Nurjali)

Padi varietas Inpigo ini memang sangat baik untuk dikembangkan di Kabupaten Lingga ketimbang padi dilahan basah
Lingga (Antaranews Kepri) - Bupati Llingga mengapresiasi hasil kerja Mahasiswa Diploma 1 Institut Pertanian Bogor (IPB) hasil kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Lingga, yang telah berhasil melakukan penanaman varietas padi Inpago atau padi untuk lahan kering di lokasi praktek perkebunan di Desa Batu Kacang, Kecamatan Singkep.

"Hasilnya sangat membanggakan, ini bisa menjadi pilot projek untuk dikembangkan sampai ke desa-desa potensial lainnya," kata Bupati Lingga kepada Antara, Rabu.

Melihat hasil yang cukup memuaskan tersebut Bupati Lingga berencana akan mengajak Gubernur Kepri dan sejumlah pihak terkait serta masyarakat atau netizen yang selama ini meragukan program pertaniannya untuk melihat hasil kerja dari anak-anak mahasiswa D1 IPB tersebut.

Sementara itu Evy salah satu asisten dosen yang bertugas untuk melakukan pembinaan mahasiswa dilapangan mengatakan, Padi varietas Inpigo ini memang sangat baik untuk dikembangkan di Kabupaten Lingga ketimbang padi dilahan basah. Hal ini mengingat kultur masyarakat Kabupaten Lingga yang belum terbiasa dengan lahan persawahan.

Selain itu Varietas Inpago atau biasa disebut dengan padi gogo ini sangat toleran terhadap keracunan aluminium sehingga cocok ditanam di lahan kering subur maupun di lahan kering masam (podsolik merah kuning).

"Jadi ini merupakan solusi atas pertanian dilahan kering, yang memang sangat cocok dikembangkan di Kabupaten Lingga, yang masyarakatnya masih belum terbiasa dengan area perwasahan," ujarnya.

Penananaman varietas inpago ini tidak jauh berbeda dengan penanaman padi di persawahan, bahkan pola pengolahan varietas Inpago lebih mudah ketimbang padi persawahan. 

"Kita tidak perlu membuat saluran irigasi, karna cukup proses penggemburan tanah dan pupuk sudah bisa ditanam," ujar Evy.

Lama panen padi Inpago selama 120 hari atau empat bulan, dengan potensi hasil gabah kering giling sebesar 6,1 ton/ha dan rata-rata hasil varietas ini di lahan kering sebesar 4,1 ton/ha. Untuk hasil praktek penanaman dari mahasiswa D 1 IPB ini rencananya akan dipanen diawal bulan Februari ini. (Antara)

Editor: Evy R. Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE