Karimun tertarik pengembangan sektor pertanian Bangka Tengah

Karimun (Antaranews Kepri) - Pemerintah Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau menyatakan ketertarikan dengan pola pengembangan sektor peternakan di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Tadi saya sempat berbincang-bincang dengan Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh dan kami tertarik dengan pola penggemukan sapi yang sudah berkembang di daerah itu," kata Bupati Karimun, Aunur Rafiq saat menerima kunjungan kerja Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di rumah dinasnya di Karimun, Rabu (11/4) malam.

Ia menjelaskan, kunjungan rombongan dari Bangka Tengah ini suatu kehormatan bagi Pemkab Karimun karena bisa saling bertukar informasi dan berbagi program unggulan daerah masing-masing.

"Tadi sudah memaparkan potensi daerah masing-masing, tentu kami siap menjalin kerja sama bidang apa saja yang tidak ada di daerah kami dan demikian pula sebaliknya," katanya.

Selain sektor peternakan, Aunur Rafiq juga tertarik dengan upaya Pemkab Bangka Tengah yang cepat bangkit dari keterpurukan akibat sektor pertambangan bijih timah yang terus melemah.

"Kami tentu harus belajar dari Bangka Tengah yang cepat tanggap dan sadar bahwa sektor pertimahan tidak mungkin terus menjadi andalan, dengan mencoba mengembangkan sektor pertanian, peternakan dan perikanan dan ternyata mereka bisa bangkit," katanya.

Sementara Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh mengatakan geliat investasi di Kabupaten Karimun sangat luar biasa dan membuat daerah mereka cepat maju.

"Bagaimana Pemkab Karimun mendatangkan investasi yang begitu besar, ini perlu kami pelajari kendati memang Karimun diuntungkan dengan geografis daerah perbatasan dengan negara asing tentu geliatnya lebih cepat," katanya.

Namun demikian, sektor kemaritiman di antara pembangunan pelabuhan dan jasa yang menjadi andalan Karimun juga sedang dikembangkan di Kabupaten Bangka Tengah.

"Sekarang sedang berproses pembangunan pelabuhan internasional di Kecamatan Lubuk Besar, karena kami sadar itu kawasan strategis dengan lalulintas kapal dari berbagai penjuru namun tidak mampir di daerah kami karena tidak ada pelabuhan," katanya.

Dalam kesempatan itu Ibnu Saleh juga menjelaskan bahwa daerah yang dipimpinnya mulai kembali fokus mengembangkan komoditas lada, sawit dan karet.

"Tiga komoditas ini sebenarnya dulu zaman nenek moyang sudah menjadi andalan, namun sekarang bergeser ke sektor pertambangan bijih timah. Maka kami ingin kembali ke sektor pertanian dan perkebunan yang sampai sekarang tidak bisa lepas dari masyarakat lokal di tengah kencangnya geliat pada sektor pertambangan bijih timah," katanya.