BNPB: 420 meninggal akibat gempa di Palu

id gempa,palu,BNPB,korban,meninggal dunia

BNPB: 420 meninggal akibat gempa di Palu

Foto udara kondisi kota Palu pascagempa dengan magnitudo 7,4 SR, Sabtu (29/9/2018). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jumlah korban yang meninggal dunia akibat gempa dan tsunami yang terjadi Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9), telah bertambah menjadi 384 orang, sementara jumlah korban yang terluka hingga 540 orang. ANTARA FOTO/BNPB/pras.

Sampai malam ini, ditaksir 10.000 pengungsi yang tersebar di 50-an titik dalam Kota Palu. Mereka akan diberi bantuan tempat berlindung, makanan dan obat-obatan bagi yang sakit
Palu, Sulawesi Tengah (Antaranews Kepri) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan hingga Sabtu malam, korban meningal dunia akibat gempa di Koa Palu, Sulawesi Tengah tercatat sebanyak 420 orang.

"Itu baru yang di Kota Palu, belum yang di Kabupaten Donggala dan Sigi," katanya menjawab Antara di Posko Satuan Tugas Khusus Penanggulangan Bencana di halaman rumah jabatan Gubernur Sulawesi Tengah di Jalan Moh Yamin Palu, Sabtu malam.

Selain itu, kerusakan akibat gempa di Kabupaten Donggala dan Sigi cukup signifikan, namun belum ada laporan mengenai korban dan tingkat kerusakan karena sulitnya komunikasi.

Baca juga: Kabar terkini Pasha "Ungu" pascagempa di Palu

Satuan Tugas Khusus Penangulangan Bencana saat ini fokus melakukan pencarian dan penyelamatan serta penanganan pengungsi di daerah-daerah terdampak bencana.

"Sampai malam ini, ditaksir 10.000 pengungsi yang tersebar di 50-an titik dalam Kota Palu. Mereka akan diberi bantuan tempat berlindung, makanan dan obat-obatan bagi yang sakit," kataya.

Saat ini jenazah sebagian korban yang meninggal dunia masih ada di rumah sakit-rumah sakit, sebagian sudah dijemput oleh keluarganya.

Kepala BNPB mengatakan jumlah korban jiwa masih bertambah karena banyak reruntuhan gedung seperti hotel-hotel besar, ruko, gudang, perumahan dan lainnya yang belum bisa tersentuh upaya pencarian.

Baca juga: Pengiriman logistik korban gempa Palu-Donggala belum lancar

"Kami kesulitan mengerahkan alat-alat berat untuk mencari korban di bawah reruntuhan gedung karena jalur jalan menuju Kota Palu banyak yang rusak," ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa bahkan untuk menyediakan makanan siap saji dari Kota Palu ke tempat para pengungsi pun cukup sulit sehingga ribuan dus makanan harus didatangkan dari Surabaya menggunakan pesawat.

Mengenai perawatan korban yang sakit, ia menjelaskan, TNI telah mengerahkan bantuan medis serta tenaga medis-paramedis ke daerah terdampak bencana. Di samping itu, Kapal Rumah Sakit akan merapat ke Koa Palu dalam satu dua hari ke depan.

Baca juga: Pelni: bencana Palu tidak pengaruhi pelayaran Kepri
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE