Karimun (Antara Kepri) - Laskar Merah Putih Markas Cabang Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, mengharapkan Kapolres AKBP Suwondo Nainggolan yang menggantikan AKBP Dwi Suryo Cahyono menuntaskan penegakan hukum sejumlah kasus korupsi dan pembunuhan.
"Masyarakat sangat menantikan kinerja Kapolres Karimun yang baru, khususnya dalam menuntaskan sejumlah PR peninggalan Kapolres sebelumnya," kata Sekretaris Forum Bersama Laskar Merah Putih (FB-LMP) Markas Cabang Karimun Djufrial Djailani di Tanjung Balai Karimun, Sabtu.
Berdasarkan catatannya terdapat sejumlah kasus dugaan korupsi yang belum tuntas, baik semasa Kapolres Karimun dijabat AKBP Dwi Suryo Cahyono, maupun semasa para pejabat Kapolres sebelumnya.
Beberapa kasus dugaan kasus korupsi yang diselidiki bahkan sudah disidik Polres Karimun namun belum tuntas, tutur dia, antara lain kasus dugaan korupsi reklamasi Pantai Penagak di kawasan "Coastal Area" atau Jalan Pesisir Tanjung Balai Karimun.
Kasus reklamasi pantai seluas sekitar 14 hektare tersebut, menurut dia, mulai diusut ketika Kapolres Karimun dijabat AKBP Benyamin Sapta dan Kasat Reskrim-nya AKP Irvan Asido Siagian.
"Saya masih ingat bahwa kasus tersebut sudah ada tersangkanya dan diekspos di media. Penetapan tersangka itu dilakukan setelah AKBP Dwi Suryo Cahyono menjabat Kapolres, menggantikan Benyamin Sapta. Tak lama setelah penetapan tersangka itu, AKP Irvan Asido Siagian selaku Kasat Reskrim langsung dimutasi, dan hingga saat ini yang sudah lebih dari dua tahun, kelanjutan kasus itu tidak jelas," katanya.
Selain kasus reklamasi Pantai Penagak, kasus lain yang belum tuntas menurut dia adalah kasus dugaan korupsi dana Pokja Inklusi di Universitas Karimun.
Penyidik Polres Karimun, menurut dia telah memanggil para pihak terkait, termasuk Rektor Abdul Latif untuk dimintai keterangan, tapi tidak jelas apakah kasus tersebut dihentikan atau sudah ada penetapan tersangka.
Kemudian, kasus dugaan manipulasi data tenaga honor kategori II di lingkungan Pemkab Karimun yang hingga kini juga belum selesai.
"Beberapa waktu lalu, Kapolres melalui media menyatakan akan menghadirkan saksi ahli dari Jawa untuk kepentingan penyelidikan, dan mudah-mudahan Kapolres yang baru bisa melanjutkannya dan menyampaikan secara terbuka kepada masyarakat," tuturnya.
Selain tiga kasus itu, Djufrial menyebutkan masih banyak kasus lain yang belum terungkap, termasuk juga kasus pembunuhan terhada perempuan berprofesi SPG (sales promotion girl) bir merek Heineken yang mayatnya ditemukan tinggal tulang belulang di kawasan Paya Manggis, Meral.
Selain itu, kasus pembunuhan seorang wanita di rumah kontrakan di kawasan Pelipit, Tanjung Balai Karimun.
Ia berharap Kapolres Karimun yang baru menginventarisasi kembali kasus-kasus yang belum tuntas, termasuk kasus-kasus yang sudah bertahun-tahun agar para pelakunya dapat diadili sesuai hukum yang berlaku.
"Masyarakat hanya ingin kejelasan soal kasus-kasus yang belum tuntas itu. Kalau belum cukup bukti untuk penetapan tersangka, maka umumkan kepada masyarakat apa penyebab dan kendalanya, dan umumkan pula jika sudah ada tersangkanya," katanya.
"Kami juga berharap Kapolres Karimun yang baru lebih bijak dan selalu mengedepankan asas penegakan hukum. Jangan coba-coba mendekati pengusaha 'abu-abu' atau pengusaha 'hitam'. Bongkar juga mafia minyak yang belum tersentuh seperti yang sudah dilakukan Polda Kepri di Batam," demikian Djufrial Djailani. (Antara)
Editor: Jo Seng Bie
Berita Terkait
KPK tetapkan dua orang tersangka baru dalam kasus korupsi di PT Amarta Karya
Sabtu, 27 April 2024 7:18 Wib
Kejati DKI Jakarta tetapkan satu tersangka lagi kasus korupsi Dana Pensiun PTBA
Kamis, 25 April 2024 12:44 Wib
Ditjen Imigrasi buka "hotline" pelaporan atas aktivitas mencurigakan WNA
Kamis, 25 April 2024 11:03 Wib
Polres Karimun gagalkan penyelundupan 6 PMI ilegal asal NTB
Selasa, 23 April 2024 18:03 Wib
Kejari Pali tangkap tersangka terkait korupsi dana kredit usaha rakyat
Selasa, 23 April 2024 14:04 Wib
Hari ini Yusril sambangi rumah Prabowo Subianto untuk laporkan kemenangan di MK
Selasa, 23 April 2024 11:22 Wib
Penyidik KPK panggil perwakilan dari tiga perusahaan terkait korupsi APD di Kemenkes
Senin, 22 April 2024 17:31 Wib
Tim Penyidik Kejagung geledah rumah Hervey Moeis di Jakarta Barat
Sabtu, 20 April 2024 9:37 Wib
Komentar