Kasi Pidum Kejari Karimun Digerebek Warga

id Kasi,Pidum,Kejari,jaksa,Karimun,gerebek,Warga

Kasi Pidum Kejari Karimun Digerebek Warga

Rumah Kasi Pidum Kejari Tanjung Balai Karimun ketika hendak digerebek warga, Minggu (19/10) dinihari. (antarakepri.com/Istimewa)

Karimun (Antara Kepri) - Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, LH, digerebek puluhan warga yang menduganya berbuat mesum bersama seorang wanita di Perumahan BTN Sidorejo Indah Kecamatan Karimun, Minggu dini hari.

Ketua RT 04 RW 03 Kelurahan Lubuk Semut Rido Haryono di Tanjung Balai Karimun, Minggu mengatakan, penggerebekan tersebut merupakan puncak kekesalan warga yang sudah lama mencium perilaku LH yang sering membawa wanita ke rumah kontrakan di Blok G No 10.

"Kalau 'main' jangan di perumahan warga, tidak bermoral namanya. Sebagai jaksa, dia seharusnya menunjukkan contoh yang baik. Biasanya jaksa menyidangkan orang, tapi kali ini warga yang 'menyidangkan' jaksa," kata Rido usai dimintai keterangan terkait penggerebekan itu di Mapolsek Tanjung Balai.

Penggerebekan berlangsung mencekam dan alot, bermula sekitar pukul 01.30 WIB, setelah LH dengan seorang wanita tiba di kediamannya  berboncengan dengan satu sepeda motor. Warga mengepung rumah LH tak lama setelah lampu teras depan rumah LH padam.

Rido selaku ketua RT, dalam penggerebekan itu menggedor pintu rumah seraya meminta LH keluar, namun dia tidak juga keluar rumah hingga membuat warga kesal dan menggembok terali besi pintu bagian depan samping dengan tujuan agar LH tidak bisa keluar.

Seorang warga yang turut dalam penggerebekan itu menuturkan warga di perumahan itu resah karena komplek mereka dijadikan tempat mesum oleh aparat penegak hukum.

"Kami resah, setiap bawa wanita, lampu depan dimatikan. Kami minta keluar baik-baik, atau kami tunggu sampai pagi biar heboh," ucapnya.

Setelah sekitar satu jam mengepung rumah LH, beberapa polisi dari Polsek Tanjung Balai tiba di lokasi, selain itu sejumlah pegawai dan jaksa dari Kejaksaan Negeri Tanjung Balai Karimun juga berdatangan.

Setelah berunding dengan warga, polisi akhirnya mengawal LH keluar dari rumahnya. LH mengenakan tutup kepala dan wajah saat keluar dengan dikawal polisi ke Mapolsek Tanjungbalai. Sedangkan wanita yang bersamanya saat itu, dengan menutupi wajahnya pakai helm turut diamankan menuju mobil patroli polisi.

Tokoh masyarakat setempat Suparyanto menyayangkan ulah LH sebagai aparat penegak yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.

"Dia bawa wanita bukan kali ini saja. Kadang wanita itu datang sendiri, lalu lampu depan rumah dimatikan. Wanita itu biasanya baru pulang menjelang pagi," kata Suparyanto.

Ia mengatakan, LH saat dimintai keterangan di Mapolsek Tanjungbalai mengakui perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.

"Ini peringatan bahwa daerah ini bukan daerah tak bertuan. Ada aturan dan moral yang harus dijunjung tinggi," kata dia.

Sementara itu, Kapolsek Tanjung Balai AKP Syafruddin Dalimunthe tidak mengangkat telepon selulernya ketika dikonfirmasi terkait penggerebekan tersebut.

Rampas Kamera

Seorang pegawai Kejaksaan Negeri Tanjung Balai Karimun mencoba merampas kamera wartawan Batam Pos Tri Haryono yang hendak memotret LH saat dibawa ke luar oleh dua polisi.

"Kamera saya mau dirampas. Untung saya pegang kuat-kuat sehingga tidak jatuh," kata Tri Haryono.

Selain hendak dirampas kameranya, seorang pegawai Kejari Tanjung Balai Karimun lainnya melontarkan kalimat bernada mengancam ketika Tri Haryono memotret LH.   

"Anda siapa? Ngapain di sini. Jangan diambil fotonya. Tolong ya, kita kan sama-sama tahu," kata pegawai kejaksaan sambil menurunpaksakan kamera Tri Haryono yang siap menjepret LH.

Tri Haryono tidak menggubris larangan oknum pegawai kejaksaan tersebut namun kehilangan momen untuk memotret LH saat digiring polisi dari dalam rumahnya tersebut.

"Saya hanya dapat beberapa foto gara-gara kamera saya hendak dirampas," kata dia. (Antara)

Editor: Jo Seng Bie

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE