Tanjungpinang imbau warga konsumsi daging sapi beku

id Konsumsi daging beku,Tanjung pinang

Tanjungpinang imbau warga konsumsi daging sapi beku

Aktivitas pedagang di pasar tradisional Bintan Center Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri). (Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau mengimbau masyarakat yang tidak bisa membeli daging sapi segar agar beralih mengkonsumsi daging beku.

Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang Riany, selain lebih higienis dan ada izin edar BPOM, harga daging beku juga relatif lebih murah dan rasanya tidak berbeda dengan daging sapi segar.

"Pemerintah telah menyediakan daging sapi beku sebagai alternatif. Jika biasanya Idul Adha stok daging beku di gudang Bulog hanya sekitar dua ton, sekarang ada lima ton," kata Riany di Tanjungpinang, Sabtu.

Baca juga:
Polresta Tanjungpinang salurkan bantuan 4 ekor sapi kurban

Seorang bocah ditemukan tewas mengapung di perairan sekitar Pelabuhan Tanjungpinang



Ia menjelaskan dari hasil monitoring dan survei ke pedagang di pasar baru Tanjungpinang jelang perayaan Idul Adha, untuk harga kebutuhan pokok masih relatif stabil. Kecuali, daging sapi segar dan cabai mengalami kenaikan.

"Untuk harga rata-rata daging sapi segar saat ini mencapai Rp160.000-Rp170.000 per kilogram, yang sebelumnya dipatok pedagang kisaran Rp130.000 per kilogram," ungkapnya.

Kenaikan itu, kata Riani, karena sampai saat ini Tanjungpinang belum menerima pasokan sapi dari luar Provinsi Kepri untuk mengantisipasi terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak.

Selain itu, belum ada rekomendasi dari badan karantina pertanian Tanjungpinang untuk menerima sapi dari luar guna menjaga agar sapi-sapi di Tanjungpinang tidak terkontaminasi PMK.

"Oleh karena itulah ketersediaan sapi minus. Biasanya pedagang memotong sapi sehari satu ekor, sekarang satu ekor untuk tiga hari. Ini pun diprioritaskan untuk langganan mereka saja, tapi kita juga sudah koordinasi dengan instansi terkait ketahanan pangan untuk daging sapi segar," ujarnya.

Baca juga:
Pemkot Tanjungpinang sumbang 33 ekor hewan kurban pada Idul Adha 1443 H


Tim gabungan gelar layanan vaksinasi penguat di Bandara Tanjungpinang

Sementara itu, Riany menyampaikan saat ini untuk harga cabai merah juga sudah mengalami kenaikan hingga tiga kali lipat, yang semula di kisaran harga Rp40.000 per kilogram, sekarang sudah mencapai Rp105.000-Rp110.000 per kilogram.

"Harga ini yang diambil oleh distributor, nanti jika sampai ke pengencer bisa menjadi Rp120.000 per kilogram," sebutnya.

Menurut dia, kenaikan harga cabai ini bukan hanya terjadi di Tanjungpinang, tapi juga di tingkat nasional. Hal ini, disebabkan kenaikan harga pupuk hingga dua kali lipat di tingkat petani, sehingga berdampak dengan harga hasil panen.

"Namun, untuk kebutuhan pokok lainnya seperti telur, ayam, dan lainnya masih stabil," demikian Riany.

 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE