Dewi Ansar ingatkan pentingnya pendidikan politik bagi perempuan

id Pendidikan politik perempuan

Dewi Ansar ingatkan pentingnya pendidikan politik bagi perempuan

Pemprov Kepri gelar kegiatan pendidikan politik bagi kaum perempuan di Bintan, Sabtu (7/10/2023). (ANTARA/HO-Humas Pemprov Kepri)

Tanjungpinang (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Dewi Kumalasari Ansar mengingatkan betapa pentingnya pendidikan politik perempuan di daerah tersebut.

"Melalui pendidikan politik, diharapkan dapat mendorong para perempuan berpartisipasi dalam pemenuhan kuota 30 persen dalam parlemen," kata Dewi Ansar saat membuka kegiatan pendidikan politik bagi kaum perempuan di Bintan, Sabtu.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemprov Kepri ini diikuti 100 peserta dari organisasi wanita, tokoh perempuan, hingga anggota partai politik di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.

Dewi Ansar menyebut pendidikan politik bertujuan mendukung kegiatan perumusan kebijakan teknis dan pemantapan pelaksanaan di bidang pendidikan politik, etika budaya politik, peningkatan dalam bidang demokrasi dan pemantauan dalam situasi politik.

Selain itu, juga sangat penting untuk meningkatkan partisipasi politik bagi kaum perempuan di Kepri.

"Kebijakan afirmasi melalui mekanisme ini juga dianggap sebagai salah satu sarana dalam memberikan ruang yang lebih besar pada para perempuan untuk meraih kursi legislatif," ujarnya.

Anggota DPRD Provinsi Kepri itu menyebut perempuan perlu melek politik, karena mereka pun menjadi pengubah tatanan di masyarakat. Menurutnya kehadiran wanita di kancah perpolitikan sangat dibutuhkan di parlemen.

"Pola pikir ibu-ibu perlu diubah, bahwa politik tidak kotor, tidak hanya laki-laki saja. Kita ubah citra politik, karena politik bisa mengubah tatanan masyarakat," ujar Dewi.

Sementara, Kepala Kesbangpol Pemprov Kepri, Hery Mokhrizal berharap acara pendidikan politik dapat semakin meningkatkan partisipasi kaum perempuan dalam politik, sehingga kuota minimal representasi perempuan di parlemen dapat terpenuhi.

Ia menyatakan saat ini peran kaum perempuan dalam mengambil kebijakan politik di Kepri masih minim. Perempuan tidak harus selalu menjadi anggota DPRD, namun setidaknya ikut mendukung kader perempuan yang sudah ada di parlemen.

"Makanya, saya sangat mengapresiasi para peserta yang telah mengikuti kegiatan pendidikan politik hari ini," katanya.
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE