Penyaluran BLSM di Kepri Terkendala Geografis

id Penyaluran,BLSM,pulau,Kepri,Terkendala,Geografis,kompensasi,kenaikan,bbm

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Penyaluran bantuan langsung sementara masyarakat kurang mampu di wilayah Kepulauan Riau terkendala masalah geografis karena sebagian besar wilayahnya adalah kepulauan.

"Transportasi menuju sejumlah pulau juga menjadi kendala selain biaya tinggi dan masalah cuaca," kata Kepala Kantor PT Pos Tanjungpinang, Sujatmiko di Tanjungpinang, Rabu.

Sujatmiko mengatakan bahwa wilayah kerja PT Pos Tanjungpinang meliputi Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Anambas, Kabupaten Natuna dan Kabupaten Lingga dengan jumlah masyarakat penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebanyak 20.050 jiwa.

"Pada pembagian tahap pertama, lebih dari setengah masyarakat penerima BLSM di Kabupaten Natuna belum mengambil haknya. Dari 1.539 warga yang berhak menerima, hanya 710 orang yang mengambil, sedangkan 829 orang belum mengambil," kata Sujatmiko.

Di Kabupaten Bintan, dari 5.105 orang penerima BLSM sebanyak 456 orang di antaranya tidak mengambil, kemudian di Kota Tanjungpinang sebanyak 165 orang juga tidak mengambil dari 7.682 penerima.

Berikutnya, Kabupaten Lingga, dari 4.804 orang penerima, sebanyak 131 orang di antaranya tidak mengambil, sedangkan di Kabupaten Kepulauan Anambas, dari 920 orang penerima BLSM, sebanyak 32 orang di antaranya tidak mengambil.

"Dari lima kabupaten/kota itu, realiasasi penyaluran BLSM mencapai 92 persen atau sebanyak 18.437 jiwa," katanya.

Sujatmiko menjelaskan bahwa penyaluran kepada masyarakat pulau-pulau terdepan atau terluar di Kepri, PT Pos hanya punya waktu satu hari untuk melayani warga di pulau itu.

"Kami berharap ketika petugas PT Pos datang, warga yang berhak menerima BLSM bisa langsung datang karena kami hanya punya waktu satu hari di pulau-pulau terluar itu," katanya.

Secara umum, menurut Sujatmiko, PT Pos Tanjungpinang tidak mengalami kendala saat pembagian BLSM karena tidak ada warga yang protes karena tidak dapat bagian atau karena antre berdesakan.

"Semuanya berjalan tertib dan tidak ada yang berdesakan seperti daerah lain," katanya.

Untuk realisasi pada pembagian BLSM tahap pertama, menurut dia, tercapai hingga 92 persen atau terealisasi sebanyak 18.437 dari 20.050 penerima untuk lima daerah tersebut.

Dari sisa penerima sebanyak 1.613 jiwa itu, terdapat sebanyak 424 penerima yang sudah meninggal, pindah alamat, serta mengembalikan kartu BLSM dengan sadar karena merasa sudah berkecukupan.

"Kami mengingatkan warga yang belum mengambil haknya pada tahap pertama atau pembagian tahap kedua yang sedang berjalan, bisa mengambil selambat-lambatnya pada tanggal 2 Desember 2013. Jika tidak diambil, akan hangus," ujarnya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE