Batam (Antara Kepri) - Kepala Badan Pengusahaan Batam Mustofa Widjaja optimistis Kawasan Bandara Internasional Hang Nadim semakin menarik investor setelah lembaga tersebut diberi kewenangan untuk mengelolanya melalui peraturan pemerintah yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Pihak swasta membutuhkan landasan hukum yang kuat untuk berinvestasi di bandara, apalagi jika harus bekerja sama dengan luar negeri sehingga PP tersebut adalah landasan hukum yang dibutuhkan setelah selama ini tidak ada peraturan yang pasti mengenai pengelolaan Hang Nadim," kata Mustofa Widjaja di Batam, Jumat.
Saat lembaga yang mengurusi kawasan Pulau Batam masih bernama Otorita Batam sudah diatur dengan Keputusan Presiden (Kepres), namun sejak berubah menjadi Badan Pengusahaan Batam pada 2009 hingga ditandatanganinya PP oleh Presiden baru-baru ini, tidak ada peraturan yang pasti mengenai pengelolaanya.
Dalam aturan lama yang masih berada di bawah UPT Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, keuntungan yang diperoleh Hang Nadim tergolong penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang juga diatur dengan peraturan Kementerian Keuangan.
"Dasar itu menimbulkan ketidakpastian mengenai porsi pendapatan Bandara. Selama ini sebagai pemilik aset, BP Batam harus berbagi tugas pengelolaan dengan Ditjen Penerbangan Udara Kemenhub," kata dia.
Dengan peraturan tersebut Mustofa meyakini akan semakin banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang penerbangan dan pendukungnya masuk ke Batam dan memberikan pertumbuhan hingga 20 persen.
"Kami juga sudah menerapkan operasional bandara selama 24 Jam sebagai langkah antisipasi permohonan penambahan jadwal penerbangan. Sehingga diharapkan pertumbuhan penerbangan semakin cepat," kata Mustofa.
Dalam tiga tahun terakhir BP Batam mencatat pertumbuhan pendapatan pengelolaan bandara dari Rp73 miliar pada 2011, menjadi Rp84 miliar pada 2012, dan Rp95 miliar pada 2013.
Pada awal 2014, Lion Group meresmikan fasilitas MRO pertama di Hang Nadim yang diyakini akan meningkatkan pendapatan bandara.
Selain itu, Lion Group juga akan membuka sejumlah penerbangan internasional mulai 2014. Diawali dengan Malindo Air (Group Lion Air di Nalaysia) yang membuka penerbangan Batam-Subang Malaysia, dan segera diikuti penerbangan Batam-Hong Kong dan Batam-Thailand oleh Lion Air mulai September 2014.(Antara)
Editor: Dedi
Berita Terkait
Ditjen PSDKP tangkap 2 kapal ikan Vietnam di Laut Natuna-Kepri
Minggu, 5 Mei 2024 8:16 Wib
Pemkot Batam: Rembuk stunting percepat penurunan prevalensi
Sabtu, 4 Mei 2024 16:09 Wib
BMKG minta masyarakat waspadai gelombang tinggi di perairan Nias
Sabtu, 4 Mei 2024 15:38 Wib
Pemkot Batam tingkatkan penanganan kasus bullying pada anak
Sabtu, 4 Mei 2024 13:01 Wib
Kemenag Natuna sosialisasi program sertifikasi halal gratis
Sabtu, 4 Mei 2024 12:30 Wib
14 warga meninggal akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu
Sabtu, 4 Mei 2024 9:27 Wib
Pertamina terus awasi penyaluran BBM subsidi di Kepri
Jumat, 3 Mei 2024 19:10 Wib
Polsek Bandara Batam gagalkan pengiriman tiga calon PMI ilegal
Jumat, 3 Mei 2024 18:22 Wib
Komentar