Tanjungpinang (Antara Kepri) - Beras Miskin (Raskin) yang datangkan dari Jawa Timur untuk Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, berkualitas buruk dan tidak layak dikonsumsi sehingga belum disalurkan ke masyarakat.
"Keterlambatan penyaluran raskin pada Agustus dan September ini karena kualitas beras lokal yang didatangkan dari Jawa Timur, kurang baik, " kata Kasi Pelayanan Publik (PP) Sub Divisi Regional Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Tanjungpinang, Siris.
Menurutnya, kualitas raskin pada bulan sebelumnya tidak mengalami masalah karena berasal dari India. Tapi kini, 650 ton raskin dari beras lokal Jawa Timur untuk Tanjungpinang dan Bintan mengalami penurunan kualitas.
"Beras yang dikirim dari Sub Drive Bulog Pekan Baru ke Sub Drive Bulog di Tanjungpinang Bintan kualitas berasnya kurang bagus agak kehitam-hitaman dan tidak layak," kata Siris.
Dinilai tidak layak untuk dikonsumsi sambung Siris, pihaknya sudah menyurati serta dilengkapi dengan lampiran dari Sekda Kota Tanjungpinang ditujukan kepada Sub Drive Bulog Pekanbaru, untuk mengganti beras tersebut yang sampai saat ini masih menunggu jawaban.
Terkait hal itu Silis mengharapkan Pemerintah Pusat seharusnya mengawasi dan melakukan pemeriksaan beras sebelum disalurkan ke daerah.
"Di Tanjungpinang saja ada 4 kecamatan, 18 kelurahan memiliki 7.682 RTS penerima raskin sebanyak 115.230 kilogram dari APBN sementara Tanjungpinang tidak memiliki jatah raskin APBD," imbuhnya.
Beda dengan Kabupaten Bintan, menurut Silis, selain menerima raskin sekitar 5.105 RTS dengan jatah beras 76.575 Kg dari APBN. Bintan juga menyediakan jatah raskin dari APBD sebanyak 25.525 Kg untuk 5.105 RTS.
Di lokasi berbeda, Lurah Sei Jang Kecamatan Bukit Bestari, Bobby mengaku bahwa kualitas raskin untuk Agustus dan September kurang baik, sehingga enggan disalurkan ke RTS.
"Saat ini kami masih mengunggu informasi dari Bulog Tanjungpinang dan segera kami salurkan ke masyarakat, apabila beras tersebut layak untuk diberikan," tuturnya. (Antara)
Editor Evy R. Syamsir
Berita Terkait
KPU Kepri sebut dua partai politik bisa usung calon gubernur tanpa koalisi
Sabtu, 4 Mei 2024 16:00 Wib
BMKG minta masyarakat waspadai gelombang tinggi di perairan Nias
Sabtu, 4 Mei 2024 15:38 Wib
14 warga meninggal akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu
Sabtu, 4 Mei 2024 9:27 Wib
Kelompok pemberontak Myanmar diduga culik 10 nelayan Bangladesh
Jumat, 3 Mei 2024 9:50 Wib
Gumpalan asap putih kelabu membumbung tinggi dari kawah Gunung Ruang
Jumat, 3 Mei 2024 8:17 Wib
Bapenda Kepri kenalkan Fuel Card Plus untuk pengguna Pertalite dan Solar
Jumat, 3 Mei 2024 6:49 Wib
Shin Tae-yong nilai Garuda Muda layak dipuji
Jumat, 3 Mei 2024 6:00 Wib
Balon udara jatuh dan meledak di Pacitan
Kamis, 2 Mei 2024 17:46 Wib
Komentar