BP Batam gandeng Pelindo 1 kembangkan Batuampar

Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo (kanan) dan Direktur PT Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana (kiri) memperlihatkan nota kesepahaman terkait kerjasama antara BP Batam dan PT Pelindo 1.(Foto/dok Humas BP Batam).

Ini adalah langkah awal dan penting bagi Batam untuk meningkatkan kapasitas sehingga kedepannya Batam akan memiliki market perkapalan

Batam (Antaranews Kepri) - Badan Pengusahaan Batam menggandeng PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) 1 untuk pengembangan pengelolaan peti kemas di pelabuhan Batu Ampar.

"Kesepahaman ini merupakan wujud upaya BP Batam dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan dan pengelolaan peti kemas di pelabuhan Batuampar," kata Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo, Rabu.

Lukita berharap nota kesepahaman ini dapat segera dijalankan agar dapat meningkatkan fasilitas pengelolaan di pelabuhan Batuampar.

"Ini adalah langkah awal dan penting bagi Batam untuk meningkatkan kapasitas sehingga kedepannya Batam akan memiliki market perkapalan," kata Lukita.

Dengan begitu kata Lukita, market perkapalan tidak hanya terhenti di Singapura tetapi bisa masuk ke Batam untuk memenuhi kebutuhan semua pihak.

Direktur PT Pelabuhan Indonesia 1, Bambang Eka Cahyana mengatakan bahwa kerjasama tersebut merupakan wujud upaya bersama antara Pelindo 1 dengan BP Batam dalam meningkatkan pelayanan kebutuhan pengelolaan peti kemas di pelabuhan Batuampar.

"Nota kesepahaman ini sudah di tunggu-tunggu oleh pelaku usaha di Batam khususnya mengenai perlengkapan fasilitas infrastruktur dan pelayanan pengelolaan pelabuhan," kata Bambang.

Sehingga lanjut Bambang, kedepannya pelabuhan Batuampar dapat menekan biaya logistik serta meningkatkan daya saing dan dapat menarik kembali para investor dan pelaku usaha ke Kota Batam.

"Kami berkomitmen bahwa pengembangan ini rencananya akan memakan waktu kurang lebih selama 1,5 tahun," ujar Bambang.

Pengembangan pelabuhan Batuampar lanjut Bambang meliputi pengadaan fasilitas Lapangan Penumpukkan (storrage), Connect Crane dan Automated RTG (ARTG)," ujar Bambang.(Antara)