Minat WNA miliki properti di Batam meningkat

id Kepemilikan properti asing

Minat WNA miliki properti di Batam meningkat

Sinarmas Land membangun kota mandiri yang diberinama Nuvasa Bay di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau. Minat WNA untuk memiliki properti di Kota Batam meningkat tajam setelah adanya Permen Nomor 103 Tahun 2015 tentang pemilikan rumah tempat tinggal atau hunian oleh orang asing. (ANTARA News Kepri/Messa Haris)

Sementara 30 persen adalah WNA asal Taiwan, Singapura dan Korea Selatan.
Batam (Antaranews Kepri) - Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2015 tentang pemilikan rumah tempat tinggal atau hunian oleh orang asing sangat dirasakan pengembang, salah satunya Sinarmas Land yang membangun kota mandiri Nuvasa Bay di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.

Managing Director Sinar Mas Land, Donny Rahayu di Batam, Rabu, mengatakan, minat WNA untuk memiliki properti di Indonesia khususnya di Kota Batam meningkat, karena harga jual yang lebih murah.

"Kita membangun proyek berupa kota mandiri terbesar di Batam yang diberi nama Nuvasa Bay dan pengembangan cluster pertama The Nove yang sudah kita luncurkan tower apartmen pertama bernama Kaina tahun lalu," kata dia. 

Ia mengatakan, penjualan Tower Kaina sudah mencapai 95 persen dari 172 unit yang disediakan. 

Menurut dia, 60 persen pembeli merupakan warga Kota Batam. Sementara 30 persen adalah WNA asal Taiwan, Singapura dan Korea Selatan.

"Sisanya dibeli oleh warga Indonesia di luar Batam," katanya.

Tahun ini Sinarmas Land lanjut dia akan meluncurkan pembangunan tower kedua bernama Kalani pada Oktober mendatang, dan kini sudah menjual unit di tower tersebut dengan skema Nomor Urut Pemesanan (NUP).

"Dalam penjualan NUP komposisi pembeli WNA meningkat 60 persen dan terbesar pembeli dari Singapura, sedangkan warga Batam turun menjadi 30 persen," ucapnya. 

Donny merinci harga apartemen di Jakarta Rp30 juta hingga 60 juta per meter, sementara di Singapura harganya mencapai Rp170 juta/meter. 

"Dengan posisi yang sama strategisnya dengan Singapura, Batam menawarkan harga apartemen mewah yang sangat kompetitif, yakni Rp17 juta per meter," kata Donny.

"Sementara harga apartemen di Kota Batam hanya 10 persen dari Singapura," kata Donny lagi.

Nuvasa Bay tambah Donny mengusung konsep Nature – Exploration – Socializing – Tranquility (N.E.S.T.) dan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen properti Sinarmas Land.


"Aturan kemudahan kepemilikan properti bagi WNA harus gencar disosialisasikan dan kita yakin pertumbuhan industri properti akan mampu memberikan sumbangsi yang signifikan bagi perekonomian di Batam," katanya.

Sebelumnya, Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan pihaknya siap menjadi penjamin terkait kepemilikan properti oleh WNA.

Lukita mengatakan peminat paling tinggi berasal dari Singapura dikarenakan untuk memiliki rumah tapak di negara tersebut harganya mencapai enam kali lipat dibandingkan Kota Batam.

Lukita mencontohkan harga apartemen di Batam Rp1 miliar sementara di Singapura mencapai Rp6 miliar.

"Dengan keterbatasan lahan, harga properti di sana lebih mahal, makanya banyak yang ingin beli properti di Batam,” katanya. (Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE