LKBN Antara Kepri bersihkan monumen pulau terluar Karimun

id Pulau terluar,Pulau Karimun Anak,Antara

LKBN Antara Kepri bersihkan monumen pulau terluar Karimun

Monumen Pulau Karimun Anak (Antaranews Kepri/Rama)

Kami senang bisa hadir di pulau terluar ini membersihkan monumen yang merupakan penanda bahwa pulau ini milik NKRI
Karimun (ANTARANews Kepri) - Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Biro Kepulauan Riau menggelar bakti sosial dengan membersihkan monumen pulau terluar Pulau Karimun Anak di Kabupaten Karimun.

"Kami senang bisa hadir di pulau terluar ini membersihkan monumen yang merupakan penanda bahwa pulau ini milik NKRI," kata Kepala Biro Antara Kepri, Evy Ratnawati Syamsir di Karimun, Minggu.

Bakti sosial membersihkan monumen dirangkai pemberian santunan untuk anak-anak tidak mampu suku asli yang menghuni pulau di perairan perbatasan tersebut.

Bakti sosial yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) LKBN Antara ke-81 yang jatuh pada 13 Desember 2018.

Monumen penanda pulau terluar tersebut yang semula tertutup ranting-ranting kayu kembali terbuka dan bisa dilihat dengan jelas dari arah laut.

"Pohon-pohonnya memang tumbuh subur, sehingga dengan cepat menutupi monumen," katanya.

Menurut Ketua Pemuda Desa Pongkar yang turut serta dalam bakti sosial tersebut, Azlan, monumen atau tugu tersebut baru selesai direnovasi sekitar enam bulan yang lalu.

"Kebetulan saya ikut merenovasi monumen ini. Dulunya, monumen ini rendah dan sudah retak-retak. Renovasi dilakukan menggunakan anggaran dari Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BPPBD)," kata dia.

Azlan mengatakan, selain momumen utama, pihaknya ikut serta memasang patok atau tanda pada empat sudut pulau kecil dengan luas sekitar 8 kilometer per segi tersebut.

Dia menuturkan, pembangunan momumen dan patok-patok tersebut sebenarnya tidak sulit, karena sama dengan bangunan biasa.

"Yang sulit medannya karena pantai di sini berbatu-batu, dan pulaunya tinggi. Apalagi kalau air laut surut," katanya.?

Azlan menyebutkan, momumen Pulau Karimun Anak pertama kali dibangun pada 2012, dan di pulau itu juga dibangun satu pos babinsa yang ikut menjaga pulau yang berbatasan dengan perairan Selat Malaka itu.

Bakti sosial Perum LKBN Antara ke Pulau Karimun Anak juga menempuh perjalanan yang tidak mudah.

Rombongan menumpang satu "boat pancung" (sampan bermesin tempel) dan terpaksa menyusuri lumpur pantai dan batu-batu karang runcing, mengingat air laut sedang surut, sehingga boat pancung tidak bisa merapat ke pinggir pantai.

Perjalanan dari Pantai Ketam, Desa Pongkar menuju Pulau Karimun membutuhkan waktu sekitar 20 menit.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE