Dinkes Tulungagung ambil sampel ginjal tikus liar guna antisipasi leptospirosis

id leptospirosis, leptospira,sampel ginjal tikus, kesehatan jatim

Dinkes Tulungagung ambil sampel ginjal tikus liar guna antisipasi leptospirosis

Petugas melakukan operasi tubuh tikus sawah untuk diambil ginjalnya di Dinkes Tulungagung, Jumat (4/11/2022). (ANTARA/Destyan Sujarwoko)

Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Jawa Timur mengambil sampel ginjal dari empat ekor tikus liar yang ditangkap di daerah endemi leptospirosis guna mengantisipasi merebaknya penyakit tersebut di masyarakat.

"Ini upaya kami sebagai bentuk kewaspadaan kami terhadap leptospirosis," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka di Tulungagung, Sabtu.

Ginjal tikus yang sudah diambil selanjutnya di bawa ke laboratorium guna dilakukan penelitian terkait kandungan bakteri leptospira.

Jika ditemukan, maka Dinkes Tulungagung akan melakukan pemeriksaan dalam skala lebih luas kepada masyarakat untuk mengetahui lagi apakah bakteri sejenis sudah menjangkit pada manusia.

Ada dua desa yang saat ini menjadi fokus gerakan kewaspadaan leptospirosis, yakni Desa Bono dan Ngranti, Kecamatan Boyolangu.

Desa Bono dan Ngranti dipilih lantaran tergenang banjir saat hujan ekstrem beberapa waktu lalu. Saat banjir, tikus yang biasanya berada di persawahan atau kadang mencari tempat kering di pemukiman.

 Di dua desa ini juga ditemukan riwayat leptospirosis pada 2019.

Kasus leptospirosis di Tulungagung sempat mendorong peningkatan kewaspadaan tinggi seiring teridentifikasi 12 orang terjangkit leptospira pada 2012. 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE