Tiga orang meninggal akibat wabah leptospirosis di Tulungagung Jawa Timur

id wabah leptospirosis

Tiga orang meninggal akibat wabah leptospirosis di Tulungagung Jawa Timur

Kasi Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan kabupaten Tulungagung Didik Eka. (ANTARA/Destyan Handri Sujarwoko)

Tulungagung, Jawa Timur (ANTARA) - Sedikitnya tiga orang meninggal dan tiga lainnya sembuh dengan pengawasan ketat akibat wabah leptospirosis yang menjangkit di sejumlah daerah di Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur selama dua bulan terakhir.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka di Tulungagung, Selasa, mengatakan kasus itu tengah ditangani jajarannya dengan menangani yang terpapar serta melakukan pelacakan epidemiologi wabah menular di lingkungan setiap penderita yang teridentifikasi.

"Sejak akhir 2022 hingga awal Januari ini sudah ada tiga warga meninggal akibat leptospirosis," kata dia.

Sebaran leptospirosis teridentifikasi di Desa Pandansari, Kecamatan Ngunut dengan seorang meninggal, Desa Punjul, Kecamatan Karangrejo (seorang meninggal), dan Desa Dono, Kecamatan Sendang (tiga terjangkit dan seorang di antaranya meninggal dunia).

Mereka yang meninggal memiliki riwayat gangguan ginjal, sehingga rentan mengalami kefatalan saat terjangkit leptospirosis.

Dia menjelaskan penyakit itu ditularkan binatang ternak berkaki empat dan berasal dari kencing tikus.

Bakteri Leptospira sudah berada dalam tubuh binatang, terutama dalam saluran kencing, yang keluar saat bintang ternak dan tikus membuang urine.

"Masuknya lewat luka terbuka atau melalui makanan," kata dia.

Gejala penyakit ituantara lain diawali dengan demam tinggi, badan menggigil seolah kedinginan, muntah, radang mata seperti iritasi, dan rasa nyeri pada otot betis.

Gejala itu akan tampak pada empat sampai 10 hari setelah tertular.

 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE