Karimun (Antara Kepri) - Bupati Karimun, Kepulauan Riau, Nurdin Basirun mengajak para pelajar membuat lubang biopori di pesisir pantai Coastal Area Tanjung Balai Karimun untuk mengantisipasi meningkatnya pemanasan global dan menjaga kelestarian lingkungan.
"Kegiatan ini harus berkesinambungan karena bumi adalah titipan anak cucu yang harus dijaga kelestariannya, salah satunya pembuatan biopori yang tidak sekadar seremonial," katanya saat memimpin bakti sosial di pesisir pantai Coastal Area Tanjung Balai Karimun, Kamis.
Dalam bakti sosial diikuti para pelajar dan para pegawai itu Nurdin mengatakan, kawasan Coastal Area yang dibangun dengan ratusan miliar rupiah dana APBD membutuhkan pemeliharaan yang intensif dan kontinyu.
Lubang biopori, menurut Wikipedia, adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genanang air dengan cara meningkatkan daya resap air. Metode ini dicetuskan peneliti Institut Pertanian Bogor Dr Kamil R Brata.
Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah.
"Kita berharap Coastal Area terpelihara dari kerusakan lingkungan, lubang biopori bertujuan untuk mencegah pemanasan global yang berguna untuk penghijauan kawasan," kata dia.
Nurdin juga mengingatkan semua pihak, terutama generasi untuk menjaga kebersihan Coastal Area yang diproyeksikan sebagai pusat perekonomian baru di Karimun.
Dikatakan warga masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, termasuk di pinggir pantai yang menurut dia harus dijaga kebersihannya.
"Laut bukan tong sampah. Buanglah sampah pada tempatnya. Harus ada perubahan pola pikir tentang sampah agar tidak seenaknya dibuang di tempat umum yang tidak hanya merusak pandangan, tetapi mencemari lingkungan," katanya.
Pemerintah, kata dia, telah mencanangkan program penghijauan untuk mengantisipasi pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim secara ekstrem.
"Pemanasan global yang tidak terkendali akan berdampak pada kelestarian lingkungan, bencana alam akibat perubahan iklim yang ekstrem," kata dia.
Pada kesempatan sama, Kepala Badan Lingkungan Hidup Karimun Amjon mengatakan, pembuatan lubang biopori bermanfaat untuk membentuk organisme tanah, seperti cacing atau pergerakan akar tumbuhan yang tentunya mendorong tumbuhnya tanaman untuk penghijauan.
"Lubang biopori harus diperbanyak karena bisa mencegah banjir, tempat pembuangan sampah organik yang menyuburkan, serta menjaga kualitas air. Kawasan Coastal Area cocok untuk pembuatan lubang biopori," kata dia.
Kawasan Coastal Area berada di pesisir pantai Tanjung Balai Karimun diplot sebagai kawasan perekonomian dan pariwisata. Pemkab Karimun secara kontinu melakukan penghijauan, termasuk mencanangkan gerakan menanam pohon bakau atau mangrove untuk mencegah abrasi.
"Jika tanah abrasi akibat gelombang laut, maka dapat menjaga badan jalan yang dulunya laut di kawasan itu, dibangun pemerintah daerah dengan cara direklamasi," ucap Amjon. (Antara)
Editor: Muhammad Yusuf
Berita Terkait
Polres Karimun Kepri gagalkan pengiriman PMI ilegal ke Malaysia dan Korea
Selasa, 30 April 2024 17:21 Wib
Wakil Bupati Natuna ajak milenial untuk jadi generasi unggul
Senin, 29 April 2024 15:35 Wib
Pemkab Natuna temui pengusaha untuk atasi masalah
Jumat, 26 April 2024 14:57 Wib
Polres Karimun gagalkan penyelundupan 6 PMI ilegal asal NTB
Selasa, 23 April 2024 18:03 Wib
Singapura minta Natuna jadi penyedia bahan pangan di negaranya
Sabtu, 20 April 2024 18:55 Wib
Pelajar di Sukabumi meninggal saat uji kesamaptaan paskibra
Sabtu, 20 April 2024 5:59 Wib
Kejati Gorontalo tahan mantan Bupati Bone Bolango terkait korupsi bansos
Rabu, 17 April 2024 14:11 Wib
Pemkab Natuna berikan sanksi kepada pegawai yang kedapatan bolos kerja
Selasa, 16 April 2024 20:17 Wib
Komentar