Batam (Antara Kepri) - Dinas Pendidikan Kota Batam Kepulauan Riau mengambil alih seluruh proyek pembangunan sekolah dan ruang kelas baru yang sebelumnya ditangani Dinas Tata Kota.
"Mulai 2015, kami yang membangun sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Muslim Bidin di Batam, Selasa.
Ia mengatakan tidak ada alasan khusus mengapa proyek-proyek pembangunan sekolah kembali masuk menjadi tugas Dinas Pendidikan, setelah sekitar tiga tahun dikerjakan Dinas Tata Kota.
"Karena aturannya seperti itu. Pembangunan sekolah oleh Dinas Pendidikan, tidak ada alasan khusus," kata Muslim.
Pada tahun 2011, Pemkot Batam memutuskan untuk mengalihkan proyek pembangunan sekolah ke Dinas Tata Kota agar Dinas Pendidikan bisa fokus pada peningkatan kualitas pendidikan.
Dan setelah dialihkan kembali ke Dinas Pendidikan, Muslim pun menjamin pengembangan kualitas pendidikan tidak akan terganggu dengan proyek pembangunan sekolah.
"Kualitas pendidikan akan tetap kami jaga. Menjadi prioritas," kata Muslim.
Terpisah, Kepala Dinas Tata Kota Batam Gintoyono Batong mengatakan tidak tahu alasan pengalihan proyek pembangunan sekolah.
"Alasannya apa, saya enggak tahu. Tapi saya bersyukur tugas kami berkurang. Karena pekerjaan di Dinas Tata Kota banyak, pembangunan rumah susun, kebun raya, ada banyak proyek," kata dia.
Gintoyono siap menyerahkan semua proyek dan rencana pembangunan sekolah, termasuk yang sudah dia mulai dari tahun-tahun sebelumnya.
Ada 13 sekolah yang pembangunannya sudah dimulai Dinas Tata Kota, yaitu delapan unit SD dan lima unit SMP.
"Itu lanjutan, 'bukan multy years'. Semuanya kami serahkan pengerjaannya ke Dinas Pendidikan. Tidak ada lagi pengerjaan sekolah di kami," kata dia.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Batam, Riky Indrakari mengatakan khawatir jika pembangunan sekolah kembali ditangani Dinas Pendidikan.
"Kami khawatir mereka tidak maksimal dalam mengelola pendidikan. Sebenarnya, itu bukan tupoksi mereka. Lebih kompeten Dinas Tata Kota," kata dia.
Apalagi, kata dia, Disdik hanya memiliki satu pegawai teknis, sehingga dikawatirkan sulit melakukan pengawasan pengerjaan proyek fisik.
"Belum lagi problem di dunia pendidikan banyak," kata dia.
Ia mengatakan tidak tahu alasan pengalihan proyek pembangunan sekolah dari Dinas Tata Kota ke Dinas Pendidikan.
"Kita lihat lagi konsidernya besok. Kalau Permen tidak wajib diikuti. Bisa diabaikan," cetusnya.(Antara)
Editor: Dedi
Berita Terkait
Pemkot Batam: Rembuk stunting percepat penurunan prevalensi
Sabtu, 4 Mei 2024 16:09 Wib
Pemerintah anggarkan DAK Rp18 miliar untuk Dinkes Kabupaten Natuna
Sabtu, 4 Mei 2024 15:12 Wib
Pemkot Batam tingkatkan penanganan kasus bullying pada anak
Sabtu, 4 Mei 2024 13:01 Wib
Kemenag Natuna sosialisasi program sertifikasi halal gratis
Sabtu, 4 Mei 2024 12:30 Wib
Kejaksaan tahan mantan Bupati Kuansing Riau
Sabtu, 4 Mei 2024 11:53 Wib
Keluarga dari taruna yang tewas dianiaya akan tuntut STIP
Sabtu, 4 Mei 2024 10:23 Wib
Pertamina terus awasi penyaluran BBM subsidi di Kepri
Jumat, 3 Mei 2024 19:10 Wib
Polsek Bandara Batam gagalkan pengiriman tiga calon PMI ilegal
Jumat, 3 Mei 2024 18:22 Wib
Komentar