Batam (Antara Kepri) - Pekerja belasan kawasan industri Kota Batam, Kepulauan Riau, bersumpah akan menduduki kantor pemerintah setempat bila Wali Kota Ahmad Dahlan tidak menetapkan upah minimum sama dengan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Pasuruan.
"Saya pekerja, hari ini bersumpah sebelum shalat Jumat, jika Wali Kota tidak mengeluarkan angka yang sesuai, kami akan duduki Kantor Wali Kota sampai janjinya dipenuhi," demikian sumpah puluhan ribu buruh dipimpin koordinator unjuk rasa, Suprapto di Batam, Jumat.
Pekerja yang tergabung dari Serikat Pekerja Metal Indonesia dan Serikat Pekerja Nasional menolak angka UMK 2015 yang direkomendasikan Wali Kota sebanyak Rp2,66 juta, naik 10 persen dibanding UMK 2014.
"Kalau UMK naik 10 persen, berbanding terbalik, kami akan tunggu sampai sore, sampai Wali Kota memenuhi tuntutan kaum buruh. UMK minimal sama dengan Jabodetabek dan Pasuruan," kata Suprapto.
Di tempat yang sama, aktivis SPMI Mustofa dalam orasinya mengajak seluruh pekerja yang masih berada di kawasan industri untuk ikut menduduki Kantor Pemkot.
"Kami akan bertahan, sampai kapanpun. Sampai harus dibubarkan oleh bapak-bapak (polisi-Red) di depan," kata dia.
Ia meminta Wali Kota mendengarkan aspirasi pekerja. "Jika Wali Kota tuli, kami bisa lebih gila," kata dia.
Dalam orasinya, ia mengatakan Wali Kota tidak mendengar aspirasi pekerja.
"Angka kami tawarkan bukan memaksa, kami hanya ingin disamakan dengan Pasuruan, Gresik," kata dia.
Menurut dia, UMK Batam Rp2,6 juta sangat tidak masuk akal. Ia menghitung, harga nasi telur di kota industri itu mencapai Rp10.000/kilogram. Jika saja dalam satu keluarga ada seorang istri dan tiga orang anak, maka untuk makan dua kali sehari pekerja harus mengeluarkan Rp100.000.
"Kalau sebulan berarti Rp3 juta. Itu baru untuk makan saja," kata dia.
Sementara itu, Polresta Barelang menurunkan seluruh kekuatannya untuk mengamankan unjuk rasa pekerja.
Pagar kawat berduri dipasang mengelilingi kompleks Kantor Pemerintah Kota Batam. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Ditjen PSDKP tangkap 2 kapal ikan Vietnam di Laut Natuna-Kepri
Minggu, 5 Mei 2024 8:16 Wib
Pemkot Batam: Rembuk stunting percepat penurunan prevalensi
Sabtu, 4 Mei 2024 16:09 Wib
Pemkot Batam tingkatkan penanganan kasus bullying pada anak
Sabtu, 4 Mei 2024 13:01 Wib
Kemenag Natuna sosialisasi program sertifikasi halal gratis
Sabtu, 4 Mei 2024 12:30 Wib
Pertamina terus awasi penyaluran BBM subsidi di Kepri
Jumat, 3 Mei 2024 19:10 Wib
Polsek Bandara Batam gagalkan pengiriman tiga calon PMI ilegal
Jumat, 3 Mei 2024 18:22 Wib
Polda Kepri gagalkan pengiriman PMI ilegal ke Malaysia lewat perairan Pecong
Jumat, 3 Mei 2024 15:09 Wib
OJK Kepri edukasi keuangan syariah kepada santri
Jumat, 3 Mei 2024 8:40 Wib
Komentar