Tanjungpinang (Antara Kepri) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akan menertibkan perdagangan gas elpiji dan pengalihan hal penggunaan elpiji tiga kg.
"Termasuk penjualan elpiji di warung nonpangkalan akan kami tertibkan," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Tanjungpinang Teguh Susanto di Tanjungpinang, Selasa.
Dia mengemukakan penertiban dilakukan dalam waktu dekat ini setelah Disperindag Tanjungpinang mengeluarkan beberapa kali surat imbauan dan melakukan pembinaan. Warung-warung yang bukan pangkalan tidak dibenarkan menjual gas elpiji.
Namun sampai sekarang masyarakat dapat melihat gas elpiji lebih banyak dijual di warung-warung daripada di pangkalan. Apabila tidak segera ditertibkan, kata dia dikhawatirkan muncul penimbunan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.
"Jangan sampai nanti Tanjungpinang mengalami kelangkaan elpiji tiga kg, padahal data pasokan dari Pertamina sudah mencukupi untuk rumah tangga sasaran yang ada di Tanjungpinang," kata Teguh.
Menurut dia, penertiban penjualan elpiji tiga kg di warung yang bukan pangkalan ini bertujuan untuk menyelamatkan subsidi pemerintah ke masyarakat.
"Karena selisih harga yang dijual warung nonpangkalan lebih tinggi dari harga di pangkalan, bisa mencapai Rp20.000, sementara di pangkalan harganya sekitar Rp15.000," ujarnya.
Selain menertibkan gas tiga kg, lanjutnya tim dari Disperindag Tanjungpinang juga akan menertibkan penjualan elpiji 12 kg di warung nonpangkalan pada saat yang sama.
Sementara terkait informasi dari pusat gas 12 naik Rp5.000, Teguh menegaskan masih dibahas. Sebab itu, Disperindag masih menggunakan harga head 2010, sekitar Rp160 ribu sampai Rp170 ribu untuk elpiji 12 kg di pangkalan.
"Kami masih menunggu hasil pembahasannya hari ini, hanya saja masih belum ada putusan harga tertinggi untuk elpiji 12 kg," ujarnya.
Permasalahan lain yang kerap terjadi berhubungan dengan perdagangan elpiji tiga kg. Seharusnya elpiji tiga kg itu digunakan oleh rumah tangga sasaran di Tanjungpinang, bukan dari keluarga yang mampu.
"Yang terjadi sekarang, banyak keluarga yang mampu menggunakan elpiji tiga kg, " ucapnya. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Pertamina terus awasi penyaluran BBM subsidi di Kepri
Jumat, 3 Mei 2024 19:10 Wib
Pelni Tanjungpinang hentikan sementara pelayaran Bintan-Natuna
Rabu, 1 Mei 2024 18:15 Wib
Pemprov Kepri dan PSSI gelar nobar timnas U-23 lawan Uzbekistan di Kota Tanjungpinang
Senin, 29 April 2024 13:44 Wib
Pesawat TNI AU evakuasi pasien dari Natuna ke Kota Tanjungpinang
Minggu, 28 April 2024 17:02 Wib
Pemprov Kepri gelar Festival Indera Sakti untuk tarik wisatawan
Jumat, 26 April 2024 19:14 Wib
Pemkot Batam tunjuk 11 SPBU dukung penerapan Fuel Card 5.0 untuk Pertalite
Jumat, 26 April 2024 16:31 Wib
Pemkot Batam mulai buka pendaftaran Fuel Card untuk BBM Pertalite
Jumat, 26 April 2024 15:15 Wib
Rahma daftar di Partai Demokrat untuk maju Pilkada Tanjungpinang
Selasa, 23 April 2024 7:33 Wib
Komentar