Jakarta (ANTARA) - Polri mengirimkan tim penyidik dan pemeriksa ke Filipina untuk mengusut kasus sindikat scamming internasional yang melibatkan 1.000 pelaku, yang 154
orang di antaranya berstatus WNI.
"Tim pemeriksa dan repatriasi WNI bermasalah di Pampanga, Filipina akan diberangkatkan Selasa tanggal 9 Mei," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Setibanya di Filipina, kata Sandi, Tim Mabes Polri yang terdiri dari penyidik Bareskrim, Badan Intelijen dan Keamanan, dan Divisi Hubungan Internasional dijemput dan didampingi Atpol Manila. Selama bertugas, tim melakukan koordinasi dengan Philipine National Police (PNP) yang mengungkap kasus tersebut.
Koordinasi dilakukan terkait rencana memeriksa dan membawa tersangka yang berstatus WNI.
"Tim kemudian melakukan kunjungan ke Pampanga, lokasi safe house para WNI yang diamankan oleh Unit Cyber PNP untuk melakukan wawancara dan pemeriksaan," kata dia menjelaskan.
Dari pengungkapan tersebut, sebanyak 154 WNI diamankan, sembilan orang di antaranya diperiksa sebagai saksi dan dua orang ditetapkan sebagai tersangka.
Untuk itu, lanjut Sandi, tim juga melakukan pendalaman atas dugaan keterlibatan WNI lainnya, selain dua orang yang sudah terbukti oleh pemeriksaan PNP sebagai pimpinan dan perekrut jaringan perdagangan orang.
"Selanjutnya tim membawa atau repatriasi WNI yang terlibat jaringan scamming ke Indonesia," kata Sandi.
Terpisah, Kadiv Hubinter Irjen Pol. Krishna Murti mengatakan hasil pengungkapan PNP, sindikat scamming internasional tersebut melakukan penipuan ke China dan Taiwan.
"Scamming ke China dan Taiwan," kata Krisna.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polri kirim tim ke Filipina usut WNI terlibat sindikat scamming
Komentar