Luhut: Pemerintah fokus di tiga sektor guna perbaiki kualitas udara Jabodetabek

id Luhut, polusi udara, kualitas udara jabodetabek, menko marves, Kendaraan listrik, transportasi umum, elektrifikasi kenda

Luhut: Pemerintah fokus di tiga sektor guna perbaiki kualitas udara Jabodetabek

Politisi senior Golkar Luhut Binsar Pandjaitan memberikan keterangan kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (14/8/2023). ANTARA/Indra Arief Pribadi

Jakarta (ANTARA) - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan pemerintah fokus pada pengendalian emisi di tiga sektor yaitu transportasi; industri dan pembangkitan listrik; serta lingkungan hidup, untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Hal itu disampaikan Luhut dalam rapat koordinasi "Upaya Peningkatan Kualitas Udara Kawasan Jabodetabek" lintas kementerian/lembaga (K/L) bersama Pemda DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten yang digelar di Jakarta, Jumat.

“Dari yang kami pelajari, untuk meningkatkan kualitas udara, pengendalian emisi harus berfokus pada tiga sektor yaitu transportasi, industri dan pembangkitan listrik, serta lingkungan hidup. Kami akan bergerak dari sektor hulu hingga hilir. Pengawasan kualitas udara yang komprehensif dan partisipasi aktif masyarakat juga dibutuhkan sebagai bagian dari upaya bersama,” kata Luhut dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Luhut menegaskan komitmen pemerintah dalam mengatasi masalah ini, dan pentingnya solusi lintas sektor untuk menurunkan emisi di Jabodetabek. Oleh karena itu, diperlukan tindakan dari hulu hingga hilir guna mencapai solusi yang holistik.

Untuk mengurangi polusi dari sektor industri dan pembangkit listrik, pemerintah akan mewajibkan industri menggunakan scrubber untuk industri berat dan PLTU batu bara, serta meningkatkan standar emisi PLTU.
 

Selanjutnya, penggunaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara juga perlu dikurangi dengan pensiun dini atau pengurangan faktor kapasitas PLTU. Percepatan transisi energi dengan mendorong bauran energi baru terbarukan juga dibutuhkan, termasuk insentif seperti kredit karbon dan pajak karbon.

Sementara di sektor transportasi, dorongan untuk menggunakan transportasi publik akan membantu mengurangi emisi yang mayoritas disebabkan oleh kendaraan pribadi, termasuk pembatasan mobilitas kendaraan pribadi yang perlu diperluas untuk mendorong adopsi transportasi publik (road space rationing).

Selain itu, uji emisi pada proses perizinan dan pengawasan lalu lintas perlu diperketat, termasuk dengan pemberian penalti bagi pelanggar.

Upaya mendorong perusahaan untuk menerapkan pembagian jam kerja guna mengurangi kemacetan yang berkontribusi pada peningkatan jumlah polutan di jalan juga akan segera diterapkan.

“Kami terus mendorong penggunaan transportasi publik dan meningkatkan kapasitas transportasi publik pada jam sibuk. Kami akan memberikan insentif kepada pengguna agar mereka beralih dari kendaraan pribadi. Selain itu, kami akan terus mempercepat proses elektrifikasi kendaraan untuk mengurangi emisi pembakaran," ujarnya.

Menurut Luhut, upaya-upaya ini sebenarnya sudah banyak diadopsi oleh negara lain, seperti Beijing yang berhasil menurunkan polusi udara secara signifikan dengan fokus pada penanganan tiga sektor tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLKH) Provinsi Banten Wawan Gunawan menyatakan, Banten, DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat (Jabar)  sepakat untuk memperbaiki kualitas udara.


"Komitmen Pemprov Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat dalam memperbaiki kualitas udara ini akan dituangkan dalam bentuk kerja sama," katanya di Serang, Jumat.

Beberapa hari terakhir kualitas udara di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat menjadi sorotan nasional. Bahkan, tiga wilayah di Banten yaitu Serang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi daerah penyumbang buruknya kualitas udara.

"Kualitas udara se-Jabodetabek  (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) memang di bawah ambang kualitasnya, sudah rusak. Untuk itu solusinya tiga provinsi ini akan melaksanakan pembahasan," ujarnya.

Sedangkan terkait internal yang dilakukan Pemprov Banten dalam menangani pencemaran udara, menurut dia, dilaksanakan dengan melibatkan lintas organisasi perangkat daerah (OPD), jadi bukan hanya ditangani oleh DLKH.

"Seperti dinas perhubunganakan melaksanakan three in one, minimal ada kegiatan ganjil genap, khususnya di wilayah Tangerang," katanya.

Selain itu, kata dia, melakukan kolaborasi dengan kabupaten/kota, khususnya dalam melakukan uji emisi.

"Uji emisi itu kan kewenangan kabupaten/kota makanya nanti kita kolaborasi," kata Wawan.

Wawan menjelaskan, untuk pengawasan industri juga dilakukan secara bersama-sama dengan kabupaten/kota.

"Kan ada izin industri yang dikeluarkan provinsi ada juga yang dikeluarkan kabupaten/kota. Kita juga akan kolaborasi dalam pengawasannya. Kita juga meminta industri untuk melakukan penghijauan, termasuk juga kabupaten/kota. Dari provinsi kita menyiapkan bibit-nya," kata Wawan.

Wawan mengungkapkan, salah satu solusi dalam menurunkan pencemaran udara adalah dibukanya ruang terbuka hijau.

"Ini juga butuh komitmen bersama, bukan hanya provinsi, tapi kabupaten/kota dan seluruh stakeholder harus ikut berkontribusi dalam menjadikan kualitas udara lebih baik lagi,"kata dia.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Luhut sebut fokus di tiga sektor perbaiki kualitas udara Jabodetabek

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE